Belajar dan Pelajaran - Apa Upaya Langkah yang Dilakukan oleh Pemerintah dan Masyarakat dalam Mengantisipasi Ancaman Gunung Berapi? - Indonesia kaya dengan gunung api. Kita dengan mudah bisa menemukan gunung api di berbagai wilayah. Meletusnya sebuah gunung sebetulnya hal yang biasa terjadi. Namun, dampak letusannya tetap membahayakan masyarakat di sekitar gunung berapi.
Kita harus mewaspadainya. Ancaman letusan gunung berapi ada beragam. Contohnya awan panas.
Apa saja hal berbahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi?
Berikut ini ancaman letusan gunung berapi yang sangat membahayakan jiwa dan merusak lingkungan:
- Apakah awan panas itu? Awan panas yaitu campuran material letusan antara gas dan bebatuan. Suhunya antara 300–700°C dengan kecepatan lumpurnya di atas 70 km/jam.
- Lontaran material pijar yang terjadi ketika letusan berlangsung. Luncuran pijar ini mampu membakar apa pun yang dilaluinya.
- Hujan abu terjadi ketika gunung api meletus. Abu yang diterbangkan angin membahayakan pernapasan, mata, pencemaran air tanah, dan merusak tumbuh-tumbuhan.
- Lava merupakan magma yang mencapai permukaan dalam bentuk cairan kental. Suhunya mencapai 700–1.200°C. Apabila lava mendingin akan menjadi batuan beku.
- Gas racun yang keluar bisa menyebabkan kematian. Gas ini tidak selalu berasal dari letusan gunung api. Gas ini dapat keluar melalui rekahan-rekahan yang terdapat di daerah gunung api. Kita pernah mengalaminya saat kawah Sinila di Pegunungan Dieng mengeluarkan gas beracun. Ratusan penduduk di kawasan Dieng tewas.
Gunung meletus juga bisa menyebabkan tsunami. Hal ini terjadi pada gunung berapi yang terdapat di laut seperti letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Untuk menghadapi bencana gunung berapi, pemerintah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Pemerintah selalu memantau aktivitas gunung berapi. Gambar di samping merupakan kawah Gunung Merapi yang dipotret dari udara. Di setiap gunung berapi terdapat stasiun pengamatan atau gardu pandang. Fungsinya untuk mengantisipasi bahaya yang akan muncul.
- Pemerintah memetakan kawasan bahaya gunung berapi. Pemetaan dilakukan terhadap jalur-jalur awan panas dan permukiman penduduk. Dengan begitu akan mempermudah evakuasi saat terjadi letusan gunung berapi.
- Pemerintah melakukan sosialisasi dalam bentuk pameran atau penyuluhan. Lembaga terkait juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang terkait untuk menyiapkan antisipasi. Penyuluhan juga dilakukan terhadap penduduk di sekitar gunung berapi.
- Pemerintah membangun sabo, barak pengungsian, jalur evakuasi, dan memberdayakan penduduk sekitar.
Ada beberapa langkah yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat:
- Masyarakat di sekitar gunung berapi harus mengetahui secara pasti tempat dan jalur evakuasi. Tempat penampungan atau barak beserta jalur evakuasi harus dirawat dan dalam kondisi siap pakai. Hal ini penting agar saat gunung meletus tidak terjadi kepanikan.
- Masyarakat harus mengenali tandatanda terjadinya bencana gunung berapi. Misalnya turunnya binatang dari puncak atau menyengatnya bau belerang.
- Masyarakat harus mematuhi pengumuman dari instansi berwenang. Misalnya dalam penetapan status gunung berapi. Tahap-tahap status gunung yang akan meletus selalu diumumkan pemerintah. Harapannya masyarakat sadar dan menyiapkan langkah-langkah pengamanan.
No comments:
Post a Comment