Belajar dan Pelajaran - Tindakan Apa Saja yang Harus Kita Lakukan Saat Terjadi Bencana Alam? - Kita semua tidak ingin hidup menderita karena bencana. Namun, kita tidak bisa menghindar saat bencana datang di hadapan kita. Bahkan banyak saudara atau teman kita yang tidak sempat menyelamatkan diri.
Berikut ini beberapa cara dan kiat yang harus kita lakukan saat terjadi bencana.
Tindakan Saat Gempa Bumi
Sebagian besar dari kita akan panik saat terjadi gempa bumi. Ibu-ibu berteriak, ”Gempa . . . Gempa.” Sementara itu bapak memukul kentungan atau apa pun sebagai tanda terjadinya gempa. Desa atau kota pun akan terdengar gemuruh karena kepanikan orang-orang.
Kepanikan tersebut bisa jadi mengurangi kewaspadaan. Orang menjadi bingung dengan langkah yang akan diambilnya. Mereka kadang berlari-lari ke sana kemari mengikuti kemauan orang. Saat tiba-tiba lampu atau benda-benda di sekitar rumah bergoyang, bisa jadi itu tanda atau gejala terjadinya gempa. Apabila kita merasakan adanya getaran atau melihat hal itu, kita harus segera menyelamatkan diri. Caranya sebagai berikut:
- Apabila kita berada di dekat pintu atau jendela, segeralah berlari ke luar rumah.
- Apabila kita di dalam ruangan rumah, segera masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh. Ingat! Jangan berlindung di balik lemari karena bisa roboh akibat getaran gempa.
- Lihatlah keadaan atau kondisi dengan tenang! Jangan terburu-buru keluar rumah.
- Apabila kita berada di luar rumah, hindarilah bangunan tinggi, papan reklame, atau tiang listrik. Bangunan-bangunan itu bisa roboh akibat gempa.
- Jangan berlindung di bawah pohon yang besar atau tinggi. Pohon juga bisa tumbang akibat getaran gempa.
- Selamatkan diri dengan mencari ruangan terbuka seperti lapangan atau sawah.
- Setelah gempa usai jangan buru-buru masuk ke rumah. Bisa jadi akan terjadi gempa susulan yang lebih besar.
- Tunggulah dengan tenang di tanah lapang, carilah informasi tentang gempa.
Tindakan Saat Terjadi Tsunami
Tsunami diakibatkan oleh gempa bumi. Jarak waktu antara gempa dan tsunami biasanya 40 menit. Apabila kita tengah berwisata di pantai atau penduduk yang rumahnya di pesisir, waspadalah saat merasakan getaran gempa. Amatilah dengan cermat air laut di pantai. Apabila tiba-tiba surut, kita harus segera mencari tempat yang tinggi. Ajaklah orang-orang segera meninggalkan kawasan itu beberapa saat. Pemerintah akan segera memberi informasi tentang kejadian yang sebenarnya.
Ingat! Tidak setiap gempa menyebabkan tsunami. Oleh karena itu, jangan takut berlibur ke pantai. Gempa bisa menyebabkan tsunami apabila getarannya sangat kuat di atas 6 skala Richter. Gempa ini akan mengakibatkan kerusakan hebat.
Tsunami biasanya diawali surutnya air laut secara mendadak hingga dasar laut menjadi kelihatan. Selanjutnya, terdengar suara gemuruh dari arah laut. Ingat! Bukan suara ombak atau gelombang yang sering terdengar saat ditiup angin.
Tindakan Saat Gunung Api Meletus
Tanda atau gejala akan meletusnya sebuah gunung selalu diberitakan oleh pemerintah. Badan Vulkanologi senantiasa memantau aktivitas gunung api yang ada di Indonesia. Pemantauan dilakukan oleh pos-pos yang dipasang di kawasan gunung berapi. Badan tersebut akan menentukan status gunung api yang meletus sesuai dengan kondisi aktivitas gunung.
Misalnya status ”Waspada”, ”Siap”, atau ”Awas”. Setiap penentuan status oleh pemerintah harus diikuti dan dipatuhi oleh masyarakat. Hal ini penting untuk mengurangi jumlah korban jiwa atau kerusakan. Apabila gunung benar-benar meletus, ada beberapa hal yang harus kita lakukan:
- Ajaklah orang-orang untuk menghindari daerah bahaya. Yang dimaksud daerah bahaya adalah lereng gunung, lembah, atau kawasan yang memungkinkan dialiri lahar.
- Pemerintah akan menyediakan angkutan untuk pengungsian. Masyarakat harus mengungsi ke barak pengungsian.
- Lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Kita bisa mengenakan masker, topi, celana panjang, dan baju lengan panjang.
- Abu letusan berbahaya bagi tubuh. Usahakan jangan menghirup secara langsung udara yang terkena abu letusan.
- Patuhilah pedoman dan perintah dari instansi berwenang tentang upaya penanggulangan bencana. Jangan mudah terhasut untuk segera kembali ke rumah saat status masih dalam bahaya.
Tindakan Saat Terjadi Tanah Longsor
Tanah longsor bisa terjadi di lereng sebuah bukit atau pegunungan. Kejadiannya berlangsung sangat cepat. Namun, sebetulnya pemerintah telah lama memetakan daerah-daerah yang rawan longsor. Apabila masyarakat mengetahui informasi dan mematuhinya maka jatuhnya korban bisa dikurangi. Apabila kita telah mendengar informasi mengenai gejala akan terjadinya tanah longsor, lakukan hal-hal berikut ini:
- Waspadai turunnya hujan deras secara terus-menerus di kawasan bukit atau pegunungan. Bencana tanah longsor sering terjadi karena banyaknya curah hujan di kawasan tersebut. Hal ini pernah terjadi di Tawangmangu, Karanganyar sebelum terjadi tanah longsor.
- Ajaklah orang-orang untuk mengungsi ke tempat saudara yang jauh dari lokasi tersebut. Hal ini penting karena kita tidak bisa menduga datangnya tanah longsor.
- Rawat dan simpanlah dokumen-dokumen penting. Pastikan dokumen itu mudah dibawa pergi seandainya harus mengungsi.
- Tetap tenanglah di tempat pengungsian sambil pantau berita yang pasti dari pemerintah setempat. Hal ini penting untuk menghindari kesimpangsiuran mengenai bencana tersebut.
Tindakan Saat Terjadi Bencana Banjir
Bencana banjir sering terjadi pada musim hujan. Sebagian besar kota-kota di Indonesia terkena bencana banjir. Keteledoran kita dalam merawat lingkungan menyebabkan bencana banjir. Saat hujan turun dengan deras, air tidak mendapat saluran pembuangan. Air pun menggenangi daratan dan permukiman kita.
Apabila air semakin tinggi, lakukan hal-hal berikut ini:
- Bawalah dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting. Matikan listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
- Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Hati-hatilah saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung listrik.
- Untuk sementara waktu mungkin akan kesulitan air bersih. Namun, jangan coba minum atau mandi dengan air banjir. Kita bisa sakit gatal dan terkena radang.
Tindakan Saat Terjadi Bencana Angin Topan
Angin topan atau puting beliung bisa terjadi di mana pun dan kapan pun. Tanda-tanda akan datangnya angin topan adalah adanya gumpalan awan yang gelap, besar, dan tinggi. Petir dan guruh terdengar menggelegar. Apabila kita mendengar suara gemuruh dari kejauhan, segera lakukan hal-hal berikut ini:
- Segera masukkan benda-benda penting yang berada di luar ke dalam rumah. Hal ini penting agar tidak terbawa angin. Tutup pintu dan jendela rapat-rapat. Pusaran angin bisa masuk melalui lubang-lubang tersebut. Akibatnya bisa fatal, seluruh rumah bisa porak-poranda terbawa angin.
- Apabila angin semakin kencang, segera matikan aliran listrik dan kompor. Ingat! Selama ada angin kencang jangan menyalakan televisi, radio, atau benda-benda yang menggunakan arus listrik.
- Tenanglah beberapa saat di dalam rumah. Jangan mencoba melihat ke luar rumah. carilah berita secara pasti tentang bencana tersebut.
Tindakan Saat Terjadi Kebakaran Hutan
Hutan adalah kekayaan alam kita. Kebakaran yang terjadi pada hutan adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah dan masyarakat di sekitar hutan mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengatasi kebakaran hutan. Gambar di samping adalah contoh pemadaman kebakaran hutan dengan bantuan helikopter. Negara Indonesia telah menjalin kerja sama dengan negara-negara lain untuk mengatasi bencana tersebut.
Ada beberapa langkah yang harus kita biasakan:
- Apabila kita sedang berkemah, berhati-hatilah dalam menggunakan api. Tegur orang yang membuang puntung rokok secara sembarangan.
- Apabila kita melihat api di hutan, usahakan untuk memadamkannya. Apabila apinya besar segera beri tahu petugas terdekat agar dipadamkan.
- Gunakan masker apabila kita melewati hutan yang terbakar atau kawasan yang terkena kabut asap. Jangan panik dan patuhi petunjuk pimpinan rombongan.
No comments:
Post a Comment