Belajar dan Pelajaran - Mengapa Antar Negara Melakukan Perdagangan Barter? - Perdagangan Antarnegara dengan Barter - Perdagangan dengan barter telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu, yaitu ketika belum ada alat tukar berupa uang.
Barter adalah pertukaran barang dengan barang yang dibutuhkan oleh kedua pihak. Saat ini, barter masih diterapkan dalam pertukaran antarnegara.
Mengapa kedua negara melakukan barter?
Ada beberapa alasan, misalnya terjadi kelebihan produksi, kelangkaan mata uang asing, dan untuk meningkatkan kerja sama dua negara. Barter dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan barter langsung, barter alih, dan imbal beli.
Yang dimaksud dengan barter langsung adalah sistem pertukaran barang dengan barang secara langsung. Misalnya, Indonesia mengirimkan karet seharga lima ribu dolar dan Cina mengirimkan mesin dengan nilai yang sama.
Apabila salah satu negara yang melakukan barter tidak bisa memanfaatkan sendiri barang hasil pertukaran, negara tersebut dapat mengalihkan barang ke negara lain. Barter ini disebut barter alih.
Bentuk barter lainnya adalah imbal beli. Imbal beli merupakan persetujuan untuk saling membeli barang/jasa yang dibutuhkan. Pemasok barang/jasa menerima sebagian atau seluruh pembayaran dalam bentuk barang/jasa lain. Misalnya, Indonesia yang ingin menjual kopra ke Brasil harus pula membeli suatu barang produksi Brasil.
Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang yang terjadi tanpa perantaraan uang. Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya barter, yaitu barang ditukar dengan barang.
Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Sampai sekarang barter masih dipergunakaan pada saat terjadi krisis ekonomi di mana nilai mata uang mengalami devaluasi akibat hiperinflasi.
Barter merupakan salah satu bentuk awal perdagangan. Sistem ini memfasilitasi pertukaran barang dan jasa saat manusia belum menemukan uang. Sejarah barter dapat ditelusuri kembali hingga tahun 6000 SM. Diyakini bahwa sistem barter diperkenalkan oleh suku-suku Mesopotamia. Sistem ini kemudian diadopsi oleh orang Fenisia yang menukarkan barang-barang mereka kepada orang-orang di kota-kota lain yang terletak di seberang lautan. Sebuah sistem yang lebih baik dari barter dikembangkan di Babilonia. Berbagai barang pernah digunakan sebagai standar barter semisal tengkorak manusia. Item lain yang populer digunakan untuk pertukaran adalah garam
No comments:
Post a Comment